Perlukah dilakukan
kegiatan disain sebelum melakukan pemrograman? Jika ya, apa saja yang harus
dipersiapkan sebelum memulai kegiatan tersebut. Jelaskan.
Jawab :
Perlu, karna tujuan
fase ini adalah :
a. Membuat desain awal.
- Desain awal mendeskripsikan kapabilitas fungsional secara umum dari sistem informasi yang diusulkan.
- Perangkat yang digunakan pada fase ini adalah perangkat CASE dan perangkat lunak manajemen proyek
- Desain yang detail menggambarkan bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam desain awal.
- Semua pekerjaan dalam desain awal dan desain yang detail akan dikemas dalam laporan yang terperinci.
Output utama dari tahapan desain perangkat lunak
adalah spesifikasi desain.
Spesifikasi ini meliputi spesifikasi desain umum yang
akan disampaikan kepada stakeholder sistem dan spesifikasi desain rinci yang
akan digunakan pada tahap implementasi.
Spesifikasi desain umum hanya berisi gambaran umum
agar stakeholder sistem mengerti akan seperti apa perangkat lunak yang akan
dibangun.
Aktivitas utama pada fase desain:
a.
Membuat
top dan medium level dari desain sistem dan mendokumentasikannya
dalam Spesifikasi Desain
b. Melakukan Rencana Test Penerimaan (Acceptance Test
Plan/ATP)
·
ATP
adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk mendemonstrasikan seluruh
fungsi sistem kepada user pada fase penerimaan.
Dua langkah dalam mendesain sistem software, yaitu:
Ø Pertama, bagilah sistem menjadi beberapa komponen
secara fungsional.
Ø Kedua, hubungkanlah komponen-komponen tersebut.
Metode
Mendesain
Desain Terstruktur (Structured
Design)
Tujuan utama dari desain yang terstruktur adalah
memecah sistem menjadi bagian yang lebih kecil, teratur dan mudah untuk
dibangun.
Ø Top Down Design
§ Desain Top Down dimulai dengan Top Level Design
(TLD).
§ Masing-masing komponen utama atau kotak dalam TLD
dipecah menjadi sub-bagian dimulai dengan level teratas, kemudian turun ke
level berikutnya, dst.
§ Dimulai dengan MENU dan mendesainnya sebelum turun ke
INQUIRY, UPDATE, dan REPORT GENERATION, yang akan diikuti dengan tingkat
selanjutnya, jika ada .
Ø Bottom Up Design
§ Pada kasus tertentu mungkin akan lebih mudah mendesain
dengan menggunakan pendekatan dari level bawah ke level atas.
§ Hal ini sering ditemui pada kasus sistem pengontrolan
proses dimana peralatan pengontrolan
hardware pada level terbawah menentukan bagaimana sistem tersebut
disatukan (integrasi sistem).
§ Desain Bottom Up juga sangat cocok digunakan
pada kasus dimana komponen software yang ada digabungkan dan disatukan dengan
modul baru untuk membangun sebuah sistem
good bang,materi nya mudah di mengerti, dan sangat membantu buat pembelajaran...
BalasHapuskunjungi juga blog kita di https://atmaluhur.ac.id